Selasa, 28 Januari 2014





         Loket Pahala Kencana di terminal Wates gampang ditemui dan cukup luas. Saya langsung menebus tiket yg telah saya pesen via telpon. Setelah menyerahkan uang sejumlah Rp 110.000,- saya diberikan selembar tiket bukan tiket asli PK.
Minggu, 6 Februari 2011
Saya sampai di term. Wates pukul 15.30 dimana loket PO. Sumber Alam sangat ramai penumpang. Begitu sampai loket PK, lho kok ga da orangnya. Saya agak panik, takut tertipu karena belum diberikan tiket asli PK. Kemudian saya SMS agennya, dia langsung datang. Ternyata dia bukan Cuma agen PK saja, tetapi juga agen bus2 lainnya. Kemudian dia memberikan tiket asli nomor seat 3B. Saya agak menyesal mengapa saya baru menghubunginya hari Jum’at tgl 4 Februari, padahal kalo saya menghubungi jauh2 hari mungkin saya akan dapat seat depan. Saya sempet ditanya seorang ibu calon penumpang Sumber Alam, “kalo Pahala berapa mas” . Saya jawab, ” 110 rb “. Dia tanya lagi, “AC biasa apa AC toilet”. Saya jawab, “AC toilet plus dapat makan”. Dia pun kaget dan tidak percaya “Masa sih mas”. Sayapun sholat ashar terlebih dahulu. Begitu sholat ashar selesai, disambut hujan cukup deras selama kurang lebih 10 menit. Armada2 Sumber Alam banyak yg sudah datang kemudian disusul Sinar Jaya, Maju Lancar, dan lain sebagainya.
Pahala Kencana yg saya naikin datang pukul 16.25 dan dibekali mesin Mercedes Benz OH 1525 Proteus kode bis HT 911 lungsuran divisi Malang dan bertrayek Grogol-Kalideres-Pasarkemis. Begitu keluar dari term. Pahala Kencana berjalan ngeblong dengan mengOT beberapa mobil pribadi, truk, bus bumel. Rute jalur selatan jalnnya lebih bagus daripada pantura. Di jalur selayan yg hanya 2 lajur ini dibutuhkan skill driver ketika ngeblong kendaraan di depannya. Saya merasa sangat terhibur dan mengingatkan saya ketika jaman SMP-kuliah waktu naik Sumber Kencono atau Mira., dimana sering memaksa kendaraan dari arah berlawanan untuk mengalah masuk ke jalur tanah. Masuk term. Purworejo masuk beberapa penumpang. Selepas terminal Purworejo PK mengeblong banyak armada Sumber Alam yg berjalan lemot. Cuma ada satu SA yg cukup sulit diblong walaupun akhirnya menyerah. Melewati pool SA di Kutoarjo, semakin banyak SA yg diblong oleh PK ku ini. Bus lain yg diblong adalah Limas. PK kok ga ketemu Rosalia Indah, padahal saya sangat pengen banget menyaksikan PK vs Rosin, mungkin Rosin udah jauh di depan. Akhirnya mendarat di RM Lestari Karanganyar Gombong pukul 18.05.
RM Lestari ini cukup luas, menu makannya pun enak melebihi dari yang lain. Bus malam yg mengservis makan penumpangnya disini adalah Rosin, Laju Prima, Putra Remaja. Para penumpang yg sedang makan pun dihibur oleh organ tunggal yg penyanyinya lumayan cantik.
Selepas makan sayapun sholat di mushola yg cukup luas, dan bersih. Saya temukan ada ramada PK andung-Denpasar New Marcopolo, PK Bogor-Jogja,Putra Remaja Jogja-Lampung dan beberapa Rosin.
Begitu keluar rumah makan, dgn sopir kedua yg berperawakan tinggi besar dan masih cukup muda dan langsung terjebak pintu KA. Begitu pintu perlintasan dibuka, PK Bogor-Jogja mencuri start PK saya dan langsung ngeblong. PK berhenti lagi di agen Gombong dan menaikkan 1 penumpang. PK pun kini full seat dan 1 penumpang duduk di kursi kernet. Jalan lagi dan ngeblong beberapa SA, sempet membuntuti Sinar Jaya AC Air Suspension gak tau jurusan mana yg berjalan cukup ngeblong, goyang kiri kanan, tapi yang jelas cukup lama sampai 20 menit baru PK bisa mengasapi SJ . Saya pun tidur karena posisi saya di bangku baris ketiga kurang maksimal untuk menikmati layar bioskop. Terbangun waktu kena macet di Tonjong Brebes. Terbangun lagi waktu di tol Pejagan dan sempet melihat PK-ku ini ngeblong Gunung Mulia. Akhirnya sampai RM Uun jam 01.50. Sudah terparkir PK jurusan Bobotsari-Pulogadung-Bogor.
Setelah kontrol penumpang dan beristrirahat selama 20 menit jalan lagi dgn sopir pertama, dan melaju cukup kenceng, sempet ngeblong beberapa SJ, Dewi Sri. Sayapun tidur lagi dan dibangunkan penumpang sebelah saya karena dia mau turun di Cikarang . Bus pun keluar Cikarang dan menurunkan beberapa penumpang. PK pun kembali masuk tol. Dikarenakan ada sepasang penumpang yang memaksa untuk diturunkan di Bekasi dan dia ga mau diturunkan di tol, maka PK pun keluar tol Bekasi Barat dan menurunkan sepasang penumpang muda yg wajahnya bak selebriti di traffic light samping Megapolitan Mall. Akhirnya PK sampai pintu tol Jatibening pukul 04.45, sayapun turun dgn mengucapkan matur nuwun kepada sopir dan kernet.
Selesai……
Kesimpunlan dan saran, menurut saya adalah :
1. Dgn harga tiket Rp 110.000,-, menurut saya sangatlah murah apalagi servis makannya yg enak banget. Lagi pula penumpang terpuaskan dengan kencengnya PK.
2. Hendaknya PK menambah bus untuk jurusan Jogja lewat selatan. Saya yakin dgn harga tiket murah mungkin 5-6 bus setiap hari minggu akan selalu full seat dan mengalahkan sang penguasa biru dari Kutoarjo yg jalannya lemot .
3. Disarankan PK membangun jaringan agen sendiri tidak seperti agen di terminal wates dimana dia juga agen PO lain. Seandainya saya menjadi agen PK term. Wates maka saya akan memasang tulisan besar-besar ” Harga tiket Rp. 110.000,- Sudah termasuk makan prasmanan”. Maka saya yakin si penguasa biru dari Kutoarjo itu akan tersungkur dan ujung2nya akan banting harga.
Salam BMC